Disini kita buat perhitungan pada salah satu pekerjaan bangunan yang sering dilaksanakan yaitu pasangan dinding batu bata. Untuk dapat menghitung kebutuhan pasir dan semen kita perlukan luas pasangan dan koefisien analisa harga satuan yang cara mencarinya sudah kita bahas pada artikel sebelumnya, Misalnya kita buat contoh seperti ini
- Pemasangan dinding batu bata 6 m x 3 m maka luasnya adalah 6 x 3 = 18 m2
- Analisa harga satuan pekerjaan pasangan batu bata per m2
- 11 kg semen
- 0,05 m3 pasir pasang
- 70 bh batu bata
Cara menghitung kebutuhan pasir
Dari data analisa harga satuan diatas dapat kita ketahui bahwa untuk melaksanakan pasangan batu bata seluas 1 m2 membutuhkan pasir sebanyak 0,05 m3
Kebutuhan pasir = 0,05 m3/m2 x 18 m2 = 0,9 m3
Jika kita hendak membeli ke toko bangunan dalam satuan truck kapasitas 4 m3 maka dapat kita hitung jumlah pasir yang harus dibeli yaitu 0,9 m3 : 4 m3 = 0,225 truck
Jadi kebutuhan pasir adalah m3 atau truck 0,225 truck
Cara menghitung kebutuhan semen
Pada Prinsipnya cara perhitungan sama dengan waktu mencari jumlah pasir yaitu koefisien analisa harga satuan semen pada pasangan dinding batu bata per m2 dikalikan volume luas dinding yang akan dipasang yaitu
Kebutuhan semen = 11 kg/m2 x 18 m2 = 88 kg
Jadi kebutuhan semen dalam satuan zak jika isi per kantong 50 kg maka dibutuhkan 88kg : 50kg = 1,76 zak.
Begitulah kurang lebih cara menghitung kebutuhan pasir dan semen menggunakan koefisien analisa harga satuan, begitu juga dengan kebutuhan batu bata langsung dapat dicari dengan mengalikan 70 bh/m2 x 18 m2 = 1260 bh. cara lain yang banyak digunakan oleh pemborong yaitu berdasarkan pengalaman dalam mengerjakan suatu pekerjaan, pengalaman melaksanaan pekerjaan ini akan lebih tepat jika dijadikan sebagai pedoman dalam membuat analisa harga satuan, analisa ini biasanya menjadi rahasia masing-masing kontraktor dalam menentukan harga borongan sehingga bisa dikatakan sebagai kunci daya saing pemborong
Sumber: www.ilmusipil.com
0 komentar:
Posting Komentar