Meluangkan waktu untuk bepergian dalam
rangka memberikan hiburan bagi buah hati tak selalu tersedia bagi semua
orang tua. Sementara, di lain sisi, si kecil sudah pasti butuh hiburan
terutama dalam bentuk permainan.
Hal yang cukup menarik, sebuah ide datang
untuk memenuhi kebutuhan para orang tua dan anaknya dengan jalan
memberikan hiburan berupa permainan, tanpa harus menghabiskan waktu dan
biaya banyak untuk hal tersebut.
Dari sini lah lahir bisnis odong-odong,
sebutan bagi permainan anak yang biasanya berkeliling di sekitar
perumahan penduduk. Tapi odong-odong yang satu ini bukanlah mobil tua
dengan bak terbuka seperti yang biasa dikenal di daerah-daerah
terpencil. Odong-odong yang satu ini merupakan sebutan bagi becak
modifikasi yang sengaja dibuat untuk permainan anak. Sebagai daya tarik,
biasanya odong-odong dilengkapi tempat duduk dengan bentuk menyerupai
kuda atau motor. Satu odong-odong dalam satu kali permainan bisa memuat
satu hingga enam anak tergantung dengan besarnya odong-odong. Masih
untuk menarik perhatian, musik dan lagu ceria anak-anak sengaja
dibunyikan setiap penarik odong-odong mengoperasikan permainan ini.
Sesuai target pasarnya, bisnis odong-odong
lebih berpeluang bila dijalankan di kawasan perumahan masyarakat
menengah ke bawah, terutama di daerah yang masih minim atau jauh dari
tempat-tempat rekreasi. Satu kali naik biasanya ditandai dengan
berakhirnya satu buah lagu, anak-anak dikenakan biaya Rp2.000 dan
memakan waktu sekitar 2 hingga 3 menit.
Sekilas tampaknya mungkin bisnis ini tidak
begitu menarik. Tapi ketika mencoba menghitung kembali peluang uang yang
bisa dihasilkan dari bisnis ini cukup menjanjikan. Bagi yang ingin
mencoba bisnis ini, sebagai juragan odong-odong, pertama yang perlu
dilakukan tentunya membeli odong-odong bisa bervariasi dengan harga per
satuannya sekitar Rp7 juta hingga Rp9 juta.
Bisnis ini juga terbilang tak membutuhkan
pengawasan yang sulit. Odong-odong dijalankan oleh penarik. Biasanya
sistem yang dipakai adalah sistem setoran. Dimana seorang penarik
menyetor kepada pemilik odong-odong per harinya sekitar Rp20 ribu hingga
Rp25.000. Dengan jumlah tersebut, diperkirakan usaha ini akan balik
modal kurang dari setahun. (SH)
artikel: www.wirausaha.net
0 komentar:
Posting Komentar